Sepeda Motor Sumbang Polusi Udara Terbesar di Jakarta
Jakarta - Amphibi.net
Polusi udara masih melanda Jakarta.
Bahkan, beberapa hari Jakarta menjadi salah satu kota dengan kualitas udara terburuk di dunia.
Kendaraan bermotor dituding menjadi salah satu penyumbang terbesar polusi udara.
Berdasarkan data yang disajikan Komite Penghapusan Bensin Bertimbel (KPBB), pada tahun 2019 beban emisi pencemaran udara dengan parameter PM10 di Jakarta dan sekitarnya mencapai 40.777 ton/per hari.
Hal itu disumbang oleh sumber-sumber pencemaran udara dari transportasi 47%, industry 20,24%, power plant 1,76%, rumah tangga 11%, road dust 11%, pembakaran sampah 5%, dan konstruksi bangunan 4%.
Sementara beban emisi PM2.5 mencapai 29.336 ton/hari yang disumbangkan oleh sumber-sumber dari transportasi 57%, industry 21,16%, power plant 2%, rumah tangga 7%, road dust 5%, pembakaran sampah 5%, dan konstruksi bangunan 3%."Sebagaimana data beban emisi pencemaran udara (parameter PM10) di atas, 47% atau 19.165 ton/hari bersumber dari kendaraan bermotor, yang kontributornya adalah sepeda motor (45%), truk (20%), bus (13%), mobil diesel (6%), mobil bensin (16 %), dan kendaraan roda tiga (0,23%).
Sepeda motor adalah polluter terbesar, diikuti oleh truk dan bus sebagai kendaraan diesel menyumbang pollutant yang cukup besar," ujar Direktur Eksekutif KPBB Ahmad Safrudin dalam keterangan tertulis, dikutip Rabu (27/09/2023).
Populasi sepeda motor yang sangat tinggi di Jakarta dan sekitarnya (lebih dari 16 juta unit) adalah faktor penyebabnya, selain teknologi sepeda motor memungkinkan emisi per penumpangnya relatif tinggi.
Secara umum, ketertinggalan teknologi mesin kendaraan yang tidak sesuai dengan spesifikasi kendaraan rendah emisi, dan buruknya kualitas BBM--rendah angka oktan/cetane, tinggi kadar belerang, benzene dan aromatic--serta kemacetan lalu lintas telah meningkatkan intensitas pencemaran udara," lanjut pernyataan tersebut.
Secara nasional beban emisi kendaraan bermotor mencapai 39.754,51 ton/hari (2019). Sepeda motor menjadi kontributor terbesar dengan 68,80% kemudian diikuti oleh mobil bensin, truk, bus, mobil diesel dan roda tiga.
"Lagi-lagi tingginya populasi sepeda motor secara nasional yang mencapai 121 juta unit atau 82% dari total populasi kendaraan bermotor di Indonesia, menjadi faktor penyebab tingginya pencemaran udara, selain problem teknologi dan rendahnya kualitas BBM sebagaimana dijelaskan di atas.
Merujuk pada berbagai studi menunjukkan bahwa transportasi jalan merupakan pencemar terbesar di Jakarta dan sekitarnya," jelas Puput.
Pria yang akrab disapa Puput itu menyatakan, pencemaran udara di Jakarta dan sekitarnya telah kronis dan berlangsung lebih dari 3 dekade dengan berbagai dampaknya terhadap kesehatan, ekonomi dan sosial. Pada dua tahun ini konsentrasi pencemaran udara di Jakarta dan sekitarnya juga kota-kota lainnya semakin meningkat, sehingga kualitas udara di berbagai kota dalam kategori tidak sehat.
"Mengingat sumber utama pencemaran udara di kawasan ini adalah kendaraan bermotor, maka cara strategis adalah pengendalian emisi kendaraan bermotor dengan penghentian penggunaan BBM kotor, penghentian teknologi kendaraan yang polluted, pembatasan penggunaan kendaraan pribadi (mobil dan sepeda motor), pengembangan zona rendah emisi, pengenaan cukai emisi dan pengetatan baku mutu emisi kendaraan serta razia emisi kendaraan," ucap Puput.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebenarnya punya kebijakan mewajibkan kendaraan bermotor untuk melakukan uji emisi tiap tahun. Bahkan ada ancaman sanksi tilang bagi kendaraan yang tidak lulus uji emisi. Namun, disayangkan razia uji emisi ini disetop.
"Adalah sesat pikir keputusan Ditlantas Polda Metro Jaya dan Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta yang menghentikan amanat peraturan perundangan tentang pengawasan/razia emisi yang sempat dilaksanakan sekali pada 1 Septemberber 2023 yang lalu,"tutup Puput.
(team amphibi)
Sepeda Motor Sumbang Polusi Udara Terbesar di Jakarta
Reviewed by Awan Pers
on
September 29, 2023
Rating:
Post a Comment